Mungkin naskah Babat ing Banyumas yang disusun Pangeran Haryo Juru pada tahun 1883 merupakan naskah tertua yang mencatat susunan para bupati Banyumas.
Secara bentuk sama dengan Babad Banyumas Wirjaatmadjan. Ditulis dalam bentuk gancaran (prosa), bukan Macapat (puisi). Sehingga membacanya seperti bukua biasa.
Di Wirasaba tersimpan naskah tua yang ditulis pada tahun 1858 dan disalin tahun 1956. Sayangnya belum ada satu orang pun yang telah membacanya.
Naskah asli buku ini berjudul Serat Sujarah Banyumas. Disalin oleh Raden Rangga Bratadimedja, pensiunan Patih Purbalingga, di Pesanggrahan, Banyumas, pada tanggal 15 Januari 1921, dalam bentuk tembang Macapat menggunakan huruf Jawa tulis tangan.
Buku ini berjudul Babad Banyumas Dipayudan karena pada bagian akhir naskah aslinya mengisahkan Ngabehi Dipayuda.
Membaca Babad Banyumas Danuredjan seperti membaca kumpulan silsilah Banyumas.
Melengkapi Babad Banyumas Mertadiredjan dan Wirjaatmadjan.