Tokoh dan Kisah
Selama puluhan tahun, kisah-kisah dalam Babad Banyumas diwariskan melalui kesenian kethoprak. Bermacam lakon diambil dari penggalan kisah dalam babad kemudian dipentaskan. Dari pementasan-pementasan itulah, Babad Banyumas dikenal dan dikenang sangat mendalam dalam ingatan masyarakat.
Namun, sejak kesenian kethoprak hilang dari pentas masyarakat, seolah terputus pewarisan ingatan tentang Babad Banyumas. Hingga generasi di bawah tahun 1980-an sudah kurang mengenal lagi kisah-kisah dalam Babad Banyumas.
Untuk membangkitkan kembali ingatan masyarakat itu, NasSirun PurwOkartun, penerjemah Babad Banyumas, mencoba menawarkan sarana baru dalam mengenalkan Babad Banyumas ke khalayak ramai. Namun, bukan dengan pentas kethoprak lagi, melainkan dengan wayang kulit.

